Dec 29, 2009
Ratu Adil Mati Membusuk di Sudut Ibu Kota
Wajahnya biru lebam habis dianiaya. Kekuasaannya diperkosa oleh sekumpulan orang berdasi. Ia terkapar dengan timbangan berat ke kiri, terbebani dosa dari sebuah drama penipuan. dari matanya mengalir darah tanpa henti, setelah ia dipaksa melihat kotornya sebuah konspirasi terbusuk. Mayatnya dibiarkan membusuk di sudut kota dengan mulut penuh lembaran rupiah. Menciptakan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru negeri. Ia terbaring tak bernyawa dengan gigitan buaya tepat di kepala. Ratu Adil mati membusuk di sudut Ibu Kota.
Dec 24, 2009
Kulkas Hitam Berawan
Goresan malam yang sepi
Orkestra jangkrik tak menggelar konser malam ini
Cahaya bulan tak lagi menerangi tanah
Figura langit pekat tanpa indah
Alam bawah sadar terus memberikan fiksi
Memunculkan imaji-imaji tak kasat mata
Kerangka mimpi bercampur tak karuan dengan ilusi
Menahan raga untuk tetap terjaga
Yang nyata tak berdaya, maya pun berkuasa
Mata terbuka menghadap layar
Membaca yang ada secara liar
Tak mau berhenti, terus beraksi
Jari menghentak setiap kotak
Berkreasi menyusun sintaks
Alunan huruf mengikuti irama
Tersusun rapih menjadi kata
Malam berganti, sampai pagi….
20 Juni 2009, Kamar
Orkestra jangkrik tak menggelar konser malam ini
Cahaya bulan tak lagi menerangi tanah
Figura langit pekat tanpa indah
Alam bawah sadar terus memberikan fiksi
Memunculkan imaji-imaji tak kasat mata
Kerangka mimpi bercampur tak karuan dengan ilusi
Menahan raga untuk tetap terjaga
Yang nyata tak berdaya, maya pun berkuasa
Mata terbuka menghadap layar
Membaca yang ada secara liar
Tak mau berhenti, terus beraksi
Jari menghentak setiap kotak
Berkreasi menyusun sintaks
Alunan huruf mengikuti irama
Tersusun rapih menjadi kata
Malam berganti, sampai pagi….
20 Juni 2009, Kamar
Dec 23, 2009
Welcome Fellas!!
Saya tidak pernah mengerti mengapa saya membuat blog ini. Dorongan untuk merasa diperhatikan? dorongan ingin didengar? dorongan ingin diakui keberadaannya?…bebaskeun lah.
\m/
Perkenalkan…saya Bima Dwidiptayana. Bukan malaikat, bukan dewa, bukan juga tuhan tentunya. Saya sebuah konstruksi dari tulang, daging, dan darah. Hidup di dunia bersama kalian dan mereka, hidup bersebelahan. Saya nyata dan bukan fiksi, bukan sekedar pantulan proyektor.
Buka mata dan kalian akan melihat saya, pasang telinga baik-baik dan suara saya akan terdengar, sapa saya dengan hangat dan kita akan mulai bicara.
Selamat datang di blog saya
Semoga kalian merasa nyaman disini, Kamar Maya Dwidiptayana.
Regards,\m/