Jan 1, 2010

Rantai Kekang Jiwa

LIFELESS – Rantai Kekang Jiwa

Kuat rantai kekang jiwa
Menyiksaku tiada henti
ku tersesat, terhabisi…pada tuhan diriku memaki

Kuterjebak dalam gelap
ku terpuruk rasa benci
dan terlaknat tiga angka enam yang ada di dalam diri

Maut mencengkram jiwa
musnahkan raga
Aku terbakar rentetan luka

Sakit meregang nyawa
(sakit meregang nyawa)

Diam ku terpenjara
(Diam ku terpenjara)

terasing dari dunia
hirup aroma dosa
kan kulahap semua
sisa serpihan luka
Lyric By : Bima
Song By : Lifeless

Tulisan di atas merupakan lirik dari band saya, Lifeless.

kunjungi Myspace kami

http://www.myspace.com/grindinglife

dan
Download lagu

http://www.mediafire.com/download.php?tkjkio4jyln

Di Sini...Ada Kami

di sini mereka tak bertuhan
di sini omong kosong adalah sarapan
di sini janji hampa menjadi harapan
di sini kebodohan membangun kerangka masa depan

di sini kekuasaan adalah segalanya
di sini luka hidup menganga
di sini kebebasan terpenjara
di sini…impian tenggelam bersama matahari senja

di sini…ada kami menanti kemerdekaan yang sejati

Pamflet

Tipis, ringan, terbuat dari secarik kertas. Ukurannnya tidak lebih besar dari poster dan tidak lebih kecil dari sebuah buku tulis murid Sekolah Dasar. Memang ukurannya tidak terlalu besar, tapi isinya bermacam-macam. mulai dari Iklan, Himbauan, Harapan, Penipuan, Pesan Tuhan, hingga Doktrin Setan. Letaknya ada dimana-mana, menempel di setiap tembok, pintu, dan tiang listrik. Menghias sudut-sudut kota dengan tema kumuh. Ia bisa memberikan perasaan yang berbeda kepada tiap orang yang membacanya. Sedih, Senang, Tangis, Tawa, Bertanya-tanya, Murka. Tetapi setelah membaca, kemudian para manusia mengabaikannya begitu saja. Tak bermakna, dimakan lupa.

Pamflet yang selalu setia menawarkan informasi mulai tak digubris eksistensinya. Ratusan orang lalu lalang melewatinya tak acuh, tak peduli, persetan. Pamflet terus menempel setia di tembok yg retak dan bau pesing. Perlahan tapi pasti pamflet mulai disobek-sobek oleh ganasnya angin musim semi. Sisa informasi yang dulu begitu dicari, kini tinggal serpihan kertas tak berarti. Menjadi kotoran di tembok mati yang bahkan tak lebih berarti dari pamflet itu sendiri. Para pembacanya pun sudah tidak peduli lagi.

Sampai akhirnya pamflet yang sudah terkikis itu mulai dibersihkan, disingkirkan,diusir paksa. Dan di tempat yang sama pamflet-pamflet baru mulai di tempel kembali. Lebih segar, lebih berwarna-warni. Apapun bentuknya, pamflet tersebut akan bernasib sama dengan si pamflet lama. Menarik mata, dibaca dengan seksama, dan kemudian dilupa begitu saja. Hanya jadi selayang pandang semata.


Dan apa jadinya jika sebuah persahabatan seperti pamflet yang tertempel di tembok-tembok kota?….

Hanya jadi selayang pandang semata”.

Malaikat yang Berdosa

Makhluk tuhan yang lekat dengan keindahan, putih, suci, tak bernoda. Senyumnya bak dewi kedamaian menghipnotis setiap mata manusia yang melihatnya. Membawa sekantung cahaya dari Valhalla untuk disebarkan kepada seluruh makhluk bumi. Mereka berikan rasa aman dan keindahan yang diidam-idamkan setiap orang.

Manusia selalu terpesona dengan liukan indahnya di langit, berharap mereka bisa menghabiskan waktu semalam suntuk berdua dengannya. Atau paling tidak bisa bertatap muka walaupun hanya mengucapkan satu huruf yang tidak bermakna.

Sekejap manusia-manusia itu terbutakan oleh pesona sang malaikat, tenggelam bersama euphoria dan termakan oleh angan-angan.

Sampai akhirnya mereka tersadar bahwa malaikat yang mereka elu-elukan tersebut hanyalah makhluk bersayap patah yang diselimuti gaun compang camping. Tak lebih indah dari kumpulan lalat hijau yang berputar-putar di tumpukan sampah kota.

Wajahnya berlumur darah, badannya dipenuhi borok. Siluman dari neraka paling dalam dimana tempat Lucifer bertakhta. Lidahnya bercabang dua dengan racun kemunafikan berkembang biak di setiap rongga-rongga mulutnya. Anak haram surga, hasil senggama para penghuni neraka.

Kotor, jorok, menjijikan. Menghapus kesan indah yang lama tertanam dalam diri si malaikat. Makhluk indah itu bukan lagi cahaya, ialah pedang setan yang akan menancapkan kebohongan di setiap otak manusia-manusia.

Malaikat itu akan menukik dari langit dengan senyum laknatnya menghunus dari belakang setiap manusia yang telah terdoktrin oleh kedok keindahan yang sudah ia pakai sejak lama…..

Hati-hati manusia…kalian buta…yang kalian lihat tidaklah nyata…

[ Every rose has it's thorn ]